Dalam rangka mengemban semboyan “Non Scholae Sed Vitae Discimus” dan mewujudkan cita-cita menjadi Universitas Katolik yang profesional, tangguh, dan humanis maka pada tahun 2018 ini lebih digencarkan kegiatan bidang kemahasiswaan yang berfokus pada kreativitas. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) diharapkan mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi. Mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap, tanggung jawab, serta membangun kerjasama tim dalam rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin cendekia dan mampu berwirausaha. Ada serangkaian acara yang digagas oleh tim Wakil Rektor 3 untuk mewujudkan program ini:
- Sosialisasi PKM yang telah dilaksanakan pada tanggal 7 September 2018 yang lalu.
- Bimbingan Teknis Penyusunan Proposal PKM hari ini.
- Pengajuan Proposal PKM
- Pengusulan Proposal PKM untuk berkompetisi dalam hibah perguruan tinggi
Pada waktu kegiatan sosialisasi PKM dengan mengundang perwakilan mahasiswa dan wajib bagi mahasiswa penerima beasiswa, perwakilan dosen program studi disampaikan mengenai jenis-jenis PKM.
Pada hari ini, kegiatan disambung dengan kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan Proposal PKM dengan harapan mahasiswa di dalam tim dengan pendampingan dosen dapat membuat proposal yang memenuhi syarat untuk diajukan dalam kompetisi hibah.
Acara ini dihadiri oleh kurang lebih 140 peserta yang terdiri dari mahasiswa pengusul proposal, dosen pendamping PKM, Wakil Rektor 3, Rektor, dan panitia. Acara Bimtek Penyusunan PKM dibuka oleh F.G. Iman Santoso, S.Si., M.Pd. selaku Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan, kemudian Rektor Dra. Fransisca Mudjijanti, M.M. memberikan sambutan dan harapan secara umum serta khususnya harapan dari acara yang diselenggarakan hari ini. Selanjutnya acara inti diisi oleh Eko Hari Parmadi, S.Si., M.Kom dari Universitas Katolik Sanata Dharma Yogyakarta. Beliau dipercaya menjadi pembicara karena memiliki latar belakang sebagai dosen Perguruan Tinggi Anggota APTIK, Reviewer Nasional DRPM dan PKM (2016-2018), tim Pelatih PKM Kopertis V DIY (2013-2016), dan juga juri PIMNAS-31 2018 di UNY. Dengan latar belakang yang beliau miliki maka sungguhlah tepat ketika kegiatan ini diserahkan sepenuhnya kepada beliau.
Eko Hari Parmadi memaparkan bahwa program ini bertujuan untuk memancing kreativitas dan inovasi mahasiswa. Kreatif untuk berani berpikir out of the box dan mencermati sesuatu yang terlewatkan dari orang lain serta mampu melahirkan gagasan baru dalam memecahkan masalah. Inovatif adalah kemampuan untuk menghasilkan karya baru (diluar bingkai konservatif) yang bermanfaat sebagai solusi.
Selanjutnya beliau berpesan agar proposal bisa lolos seleksi adalah tertib administrasi hingga pada hal detil agar bisa lolos pada evaluasi tahap pertama termasuk tertib konten sesuai persyaratan yang telah ditentukan, karena setiap jenis PKM menuntut persyaratan yang berbeda. Selanjutnya, adalah orisinalitas ide dan kreativitas sebagai fokus evaluasi tahap kedua. Jika kemudian proposal bisa lolos untuk layak mendapat pendanaan dan terpilih dalam proposal Pimnas maka proposal-proposal tersebut sangatlah istimewa.
Hal-hal yang perlu diperjelas dalam pembuatan proposal yang ditulis pada kertas ukuran A4, jarak antar baris 1.15 spasi, jenis huruf Times New Roman ukuran 12, dan margin kiri 4 cm margin kanan, atas, bawah 3 cm adalah:
- latar belakang proposal dibuat harus didasarkan pada permasalahan mitra (mitra tidak produktif, kurang produktif, atau produktif tapi bisa dikembangkan).
- Kualitas dan ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam program kegiatan mahasiswa yang dimaksud.
- Sistem dan proses produksi yang jelas, riil, dan runtut.
- Pemeliharaan (maintenance) management, SOP, dan tekniknya.
- Lingkungan kerja (kenyamanan, K3).
- Pengolahan dan pemanfaatan limbah.
- Manajemen (pemasaran, keuangan, dll).
- Prototipe dan model.
Hal tersebut diatas dikemas didalam proposal PKM sebagai hal inti PKM ditulis dengan batas maksimal halaman 10 lembar, dan dana yang diusulkan antara Rp. 5 juta,- sampai dengan Rp. 12.5 juta,-
Dari data yang beliau sampaikan tampak bahwa jenis PKM yang paling banyak didanai adalah penelitian eksakta. Sedangkan untuk PKM Kewirausahaan diusahakan untuk menghindari produk makanan/minuman, tas, atau kaos. Sedangkan jika PKM Pengabdian masyarakat atau karsa cipta didasarkan pada kebutuhan mitra, sementara PKM Kewirausahaan didasarkan pada produk dan keuntungan. (Foto)