Siapa tidak kenal keju dan yoghurt? Ya! Makanan olahan produk susu ini sudah dikenal oleh semua kalangan masyarakat dan disukai sebagai makanan kekinian yang bergizi tinggi dan cukup mahal di pasaran di samping manfaat yang lain. “Selain rasanya yang enak, yoghurt dan keju memberikan banyak manfaat untuk kesehatan. Diantaranya menyehatkan sistem pencernaan melalui keberadaan bakteri baik, menyumbangkan zat gizi protein, lemak, dan berbagai vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi metabolisme tubuh,” kata Dr. Ignatius Srianta.
Dari fenomena ini maka Prodi Biologi Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Teknik UKWMS memiliki ide meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan manfaat ekonomi lebih tinggi dari produk susu sapi segar, tidak hanya pasteurisasi atau dijual segar. Pilihan jatuh pada pembuatan yoghurt dan keju dengan alasan seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Program ini terselenggara karena UKWMS dipercaya mendapat dana hibah dari Kemenristekdikti dengan skema Program Kemandirian Masyarakat (PKM) untuk tahun anggaran 2022. Kegiatan dirancang berbentuk pelatihan selama 2 minggu di petani susu binaan Gubug Lazaris. Lokasi kegiatan adalah di Desa Sambirejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Sedangkan Gubug Lazaris dikenal sebagai komunitas Agroekologi pertanian organik yang berlokasi di di Desa Sambirejo dan dikelola oleh romo-romo kongregasi CM dengan tujuan memberdayakan masyarakat mengolah tanaman secara organik, termasuk di dalamnya adalah peternakan sapi perah penghasil susu. Kegiatan ini menggandeng Pusat Unggulan Inovasi (PUI) Probiotik Universitas Gadjah Mada untuk memberikan penguatan kepada masyarakat dalam usaha pembuatan produk. Total ada 45 peserta pelatihan.
Menurut Ketua kegiatan, Ir. Ira Nugerahani, M.Si. saat pelatihan, bahwa membuat produk yoghurt dan keju itu sebenarnya mudah. Masyarakat atau UMKM tentu saja dapat membuatnya jika mengetahui bahan-bahan yang diperlukan. Selain itu, dibutuhkan cara pembuatan yang baik dan benar, serta mendapatkan informasi di mana bisa mendapatkan bahan-bahannya. Peserta mendapat pelatihan pemilihan starter yoghurt, tahapan proses pengolahan, dan proses penyimpanan yang baik dari produk yoghurt.
Ditambahkan Dekan FTP UKWMS, Dr. Ignatius Srianta, pada pelatihan produksi keju, mitra dilatih untuk mengenal proses pembuatan dan tahapan krusial untuk menghasilkan keju yang berkualitas baik. Sebagai bonus, pelatihan ini tidak hanya membuat yoghurt namun dilengkapi dengan manajemen usaha sederhana untuk meningkatkan ketrampilan UMKM.
Informasi serupa dapat dilihat lebih lengkap di https://jatimnow.com/baca-53748-ukwms-dorong-warga-kediri-sanggup-ciptakan-yoghurt-dan-keju, https://www.harianbhirawa.co.id/latih-pembuatan-yoghurt-dan-keju-berdayakan-petani-susu/, https://wartaindonesia.co/pendidikan/tingkatkan-perekonomian-ftp-ukwms-berdayakan-masyarakat-melalui-pembuatan-yoghurt-dan-keju/, https://berita7.online/2022/12/22/ukwms-berdayakan-masyarakat-melalui-pembuatan-yoghurt-dan-keju/