Dalam rangka Dies Natalis Fakultas Psikologi ke-19, Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Madiun mengadakan seminar “Berdamai Dengan Diri Sendiri Itu Penting”. Seminar ini diadakan pada hari Sabtu, 7 September 2019 dan dihadiri kurang lebih 215 peserta dari kalangan mahasiswa dari berbagai universitas di Madiun, siswa SMA/SMK, guru, dan masyarakat umum. Tujuan seminar ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental.
Dr. Jiemi Ardian Sp. KJ, pembicara dalam seminar ini berprofesi sebagai Psikiater di Rumah Sakit Siloam Bogor. Menurut ilmu kedokteran, kesehatan mental merupakan suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Menurut beliau, berdamai dengan diri sendiri adalah sebuah proses dalam kehidupan.
Dalam sebuah kehidupan pasti ada peristiwa yang menyenangkan atapun yang menyedihkan. Apalagi peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu seringkali membuat kita menyesal. Namun peristiwa-peristiwa yang belum tentu terjadi di masa depan membuat kita khawatir. Harapan akan masa depan dan penyesalan akan masa lalu membuat kita sulit hidup dalam damai bersama diri sendiri. Kita sering sibuk mencari, sibuk dengan penyesalan masa lalu, sibuk dengan kecemasan akan masa depan, selalu merasa kurang atau lebih dari orang lain, atau selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Ketidakselarasan antara harapan dengan realita juga membuat kita menjadi sulit menjalani kehidupan. Atau seringkali kita menganggap bahwa ketidakselarasan tersebut menjadi sebuah ketidakbahagiaan.
Itulah sebabnya stress muncul karena diri kita sendiri. Stress adalah lawan kata kebahagiaan. Jika stress muncul karena diri sendiri maka kebahagiaan dapat kita dapatkan melalui “memberi”. Sebagai contoh memiliki keterhubungan dengan orang sekitar. Stress membuat kita Bertumbuh.
Orang yang dapat berdamai dengan diri sendiri adalah ciri orang yang bahagia. Dr. Jiemi Ardian Sp.KJ juga menekankan bahwa penerimaan akan kondisi saat ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya akan membuat hidup lebih layak dijalani. Menerima kenyataan, kelemahan, kelebihan diri sendiri akan membuat kita bisa berproses untuk berdamai dengan diri sendiri. Beliau juga mengingatkan bahwa kita sebagai manusia memiliki tugas untuk bertumbuh bukan untuk menjadi sempurna. “Tidak ada yang pasti dimasa depan dan Tidak ada yang baru di masa lalu”. Jadi nikmatilah yang ada saat ini, hiduplah saat ini dan terus berusaha untuk bertumbuh untuk menjadi lebih baik selaras antara tiga aspek yaitu realita (yang ada didepan kita), pikiran ( persepsi bersifat Netral ) , dan perasaan (presepsi dari pikiran). Salam hangat Psikologi (Cella & Intan)