Jumat, 3 Maret 2017 pukul 11.30 sampai dengan 13.30, telah dilaksanakan pelantikan Dewan Pengurus Yayasan Widya Mandala Madiun masa bhakti 2017-2022 oleh Msgr. Vincentius Sutikno Wisaksono, Uskup Surabaya dan Pembina Yayasan Widya Mandala Madiun yang dihadiri oleh segenap sivitas akademik Unika Widaya Mandala Madiun. Sebelum pelantikan diawali dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin Msgr. Vincentius Sutikno Wisaksono didampingi oleh RD. FX. Hardi Aswinarno dan R.D. A. Boedi Prasetijo. Setelah perayaan Ekaristi dilanjutkan dengan upacara pelantikan Dewan Pengurus Yayasan Widya Mandala Madiun periode 2017-2022, yang diawali dengan pembacaan SK Uskup Surabaya oleh Bapak Mateus Suharno, S.T. Ada pun Susunan Dewan Pengurus periode 2017-2022 sebagai berikut:
Pembina : Msgr. Vincentius Sutikno Wicaksono
Pengawas : R.D. Y. Fusi Nusantoro, S.S.
Drs. R.Y. Gandhi Hatmoko, M.Si
Pengurus Harian:
Ketua : R.D. A. Boedi Prasetijo
Wakil Ketua I : Dra. Yustina Irene Lusiani Erlangga
Wakil Ketua II : R.D. Drs. Adrianus Akik Purwanto
Sekretaris I : Drs. F.X. Soemardi
Sekretaris II : Thomas Suyasno, S.Pd., M.Psi
Bendahara I : R.D. C. Triwidya Tjahja Utama, S.S
Bendahara II : Andhy Widodo Halim
Anggota : R.D. Skolastikus Agus Wibowo
Y.R. Stephanus Sutanto, S.Kom
Drs. Richardus Heru Pramono
C.E. Ozon Prakosa, S.E.
Upacara pelantikan diakhiri dengan penandatanganan Berita Acara Pelantikan oleh Msgr. Vincentius Sutikno Wicaksono, RD. FX. Hardi Aswinarno (Ketua Yayasan periode sebelumnya), R.D. A. Boedi Prasetijo (Ketua Yayasan periode 2017-2022), Ibu Dra. Fransisca Mudjijanti, M.M (Rektor Unika Widya Mandala Madiun) selaku Saksi I dan RD. Robertus Joko Susilo (Romo Kepala Paroki Mater Dei Madiun) selaku Saksi II.
Acara selanjutnya adalah acara sambutan, diawali oleh RD. FX. Hardi Aswinarno selaku Ketua Yayasan yang lama, dalam sambutannya Romo Hardi menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak terkait (Dewan Pengurus Yayasan yang lama, sivitas akademika, dll.) yang telah ikut bekerjasama dalam mengembangkan Unika dan ASM Widya Mandala Madiun. Selama Beliau menjabat sebagai Ketua Yayasan Widya Mandala mulai 2007 – 2017 (dua periode), banyak prestasi yang telah diraih oleh Unika Widya Mandala Madiun, sehingga Beliau juga berpesan kepada Dewan Pengurus Yayasan yang baru agar tetap setia dan penuh cinta dalam mengemban tugas sebagai pengurus Yayasan.
R.D. A. Boedi Prasetijo, sebagai Ketua Yayasan Widya Mandala Madiun yang baru mengawali sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Bapa Uskup Surabaya yang telah memberi kepercayaan sebagai Ketua Yayasan. Romo Boedi adalah Romo Kepala Paroki Santo Cornelius Madiun dan seklaigus Romo Ketua Vikep, Kevikepan Madiun. Karena tugas dan pekerjaan yang banyak maka Romo Boedi berharap kerjasama dari semua pihak yang ada di Widya Mandala Madiun baik itu Dewan Pengurus Yayasan lainnya, Rektorat, para dosen dan segenap karyawan serta mahasiswa sehingga Widya Mandala Madiun semakin berkembang dan maju lebih baik lagi.
Msgr. Vincentius Sutikno Wicaksono, dalam sambutannya mengingatkan kepada Dewan Pengurus Yayasan yang baru ada tiga (3) pekerjaan besar yang mendesak segera dilaksanakan; yang pertama adalah membangun ruang dosen dengan menaikan gedung utama dari lantai 2 menjadi lantai 3, yang kedua mengembangkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan yang ketiga adalah membangun gedung asrama mahasiswa. Beliau juga berpesan agar Dewan Pengurus Yayasan yang baru bekerja dengan cepat dan cekatan supaya tidak ketinggalan zaman. Upacara pelantikan diakhiri dengan foto bersama dan dilanjutkan dengan acara ramah tamah.
Dengan Visi Yayasan Widya Mandala Madiun sebagai badan penyelenggara pendidikan tinggi katolik di Indonesia (Unika Widya Mandala Madiun dan Akademi Sekretari Manajemen Widya Mandala Madiun) adalah “Mewujudkan komunitas akademik yang cerdas, humanis, reflektif dan kontekstual dengan dijiwai oleh semangat kristiani”. Dengan motto “be Serious about Your Future and Character” Yayasan mengajak pihak terkait mewujudkan visi Yayasan, untuk kokoh manjaga nilai-nilai dasar Pendiri dan nilai-nilai dasar kristiani, berlandaskan semangat Non Scholae Sed Vitae Discimus serta keberpihakan kepada kaum lemah dan orang muda (the preferential option for the poor and the young people), sekaligus juga terbuka dengan kritis dan rela hati untuk penyesuaian dan restrukturisasi atas tata kelola dan sistem pendidikan sesuai dengan kebutuhan jaman. (Foto)