0 3 min 5 yrs

Matematika, masih menjadi pelajaran yang menakutkan, sulit, dan tidak menarik oleh sebagian orang. Tidak jarang pelajaran ini dijuluki sebagai hantu atau momok yang menakutkan oleh siswa. Hal tersebut yang menjadi bahan diskusi dalam siaran Zona Wanita Radio DCS Madiun pada hari Senin 19 Agustus 2019 pukul 10.00-11.00 WIB. Narasumber diskusi kali ini adalah Dosen Prodi Pendidikan Matematika Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Madiun, Ibu Gregoria Ariyanti, dan dua mahasiswi Prodi Pendidikan Matematika yang berasal dari Semester III, yaitu Yohana Dea dan Monika Elvie Besa.

Bertolak belakang dengan pendapat di
atas, sejak jaman dahulu matematika memiliki julukan sebagai “Queen” atau “Queen of Science”. Disebut Queen
karena pada dasarnya matematika adalah salah satu ilmu dasar dan berperan
penting dalam ilmu–ilmu lainnya. Konsep dari matematika sendiri tidak hanya
sekedar ilmu berhitung yang hanya berkutat pada sekumpulan angka tetapi
melibatkan proses berpikir dan pengambilan keputusan serta logika. Matematika
adalah suatu ilmu pasti yang berkenaan dengan suatu penalaran.

Mengapa seiring berjalannya waktu matematika
mendapat julukan ghost? Pada diskusi
tesebut, ada tiga alasan mengapa matematika dianggap sebagai pelajaran yang
menakutkan, yaitu :

  1. Faktor buku teks. Para siswa beranggapan bahwa buku pelajaran matematika dinilai kurang menarik dengan fisik yang tebal yang berisikan teori-teori.
  2. Faktor dari guru di sekolah. Maksudnya adalah guru kurang menguasai bahan ajar atau kurang mampu menarik minat siswa.
  3. Faktor asumsi dari orang tua dan siswa sendiri, yaitu anggapan bahwa matematika itu sulit. Asumsi ini memang banyak diyakini oleh sebagian besar orang turun temurun.

Lantas apa yang dilakukan agar siswa dapat menyukai matematika dan tidak takut pada pelajaran tersebut? Berikut upaya yang dapat dilakukan:

  1. Memperbanyak latihan menyelesaikan soal matematika
  2. Guru harus menguasai materi dan menggunakan teknik penyajian yang menarik
  3. Ketersediaannya sarana belajar yang memadai, seperti menggunakan alat peraga
  4. Keleluasaan akses informasi melalui jaringan internet

Keterlibatan orang tua untuk lebih mendorong semangat dan memberikan apresiasi atas keberhasilan anak juga sangat berpengaruh. Sampaikan hal-hal yang positif tentang matematika, sehingga anak juga bisa menyukai pelajaran matematika. Jangan menanamkan asumsi bahwa matematika sulit, karena bisa terjadi anak“kalah sebelum berperang”. (tim)

Source: Pendidikan Matematika