0 2 min 5 yrs

Pada era disrupsi ini, kemampuan beradaptasi perlu ditingkatkan agar tidak ikut terdisrupsi. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi adalah dengan berkolaborasi. Itulah yang dilakukan oleh penerima beasiswa Misereor APTIK 2019 dari Universitas Katolik (Unika) Widya Mandala Madiun. Sebanyak 20 penerima beasiswa ini berangkat ke Malang pada Kamis-Sabtu (02-04/05/2019) untuk mengikuti kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh APTIK. Pada kegiatan ini, mahasiswa Unika Widya Mandala Madiun berkolaborasi dan menjalin relasi dengan Uniika Widya Karya Malang dan Unika Dharma Cendika Surabaya. Tahun ini yang menjadi tuan rumah adalah Unika Widya Karya Malang.

Lokasi kegiatan yang dipilih adalah Dusun Sahabat Alam, Dusun Lasah, Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Di tempat ini, mahasiswa Unika Widya Mandala mengikuti kegiatan yang bertema “Berkolaborasi Mencapai Cita”.

Berbagai kegiatan yang menarikpun diikuti oleh para mahasiswa Unika Widya Mandala Madiun. Kegiatan tersebut mulai dari pengenalan lingkungan, pembentukan kelompok, penampilan drama, penampilan kesenian, motivasi, api unggun, hingga outbond. Rangkaian acara yang diikuti berlangsung dengan meriah dan dalam setiap acara menyiratkan pesan untuk saling berkolaborasi.

Romo Eko Putranto, O.Carm., Wakil Rektor III Unika Widya Karya Malang mengatakan bahwa semua rangkaian acara disusun oleh mahasiswa Unika Widya Karya Malang. Dari mahasiswa untuk mahasiswa. Romo Eko memberi pesan agar mahasiswa bertanggung jawab pada kegiatan yang disusunnya dan mereka bisa membuktikannya. Tahun depan Madiun adalah tuan rumah kegiatan Aptikers. Para peserta dari tiga universitas yang tahun ini diberangkatkan ke Malang, maka akan diberangkatkan ke Madiun pada tahun depan. Romo Eko berharap agar tema yang sekarang yaitu Kolaborasi mencapai Cita, dapat diteruskan tahun depan. “Semoga wujud dari kolaborasi tahun ini dapat dirasakan hasilnya tahun depan saat di Madiun” tegasnya. (Ard)