0 2 min 6 yrs

 

Bank Indonesia (BI) menyatakan senantiasa menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Selain itu juga konsisten dan berhati-hati merespon dinamika pergerakan nilai tukar rupiah. Ekonomi Indonesia semakin terintegrasi dengan sistem keuangan global, dinamika nilai tukar rupiah, saat ini merupakan dampak langsung dari kondisi ekonomi global yang terus alami pergeseran kebijakan moneter global saat ini, terutama di Amerika Serikat (AS) . Saat ini, AS tengah memasuki era peningkatan suku bunga dan rezin kebijakan fiskal yang lebih ekspansif. Dampak dari kebijakan ekonomi AS tersebut berpengaruh terhadap perekonomian di seluruh negara, termasuk Indonesia yang antara lain tercermin pada dinamika pergerakan mata uang negara-negara di dunia.

Namun demikian, BI meyakini dengan ketahanan perekonomian Indonesia saat ini. Hal ini didukung oleh jalinan koordinasi BI dan pemerintah yang semakin kuat, perekonomian Indonesia mampu hadapi tantangan dari berbagai pergeseran ekonomi global tersebut. Berbagai indikator telah mencerminkan perbaikan ketahanan ekonomi Indonesia, yaitu: Inflasi dalam tiga tahun terakhir terus menurun dan senantiasa dapat dijaga pada kisaran sasarannya. Defisit neraca transaksi berjalan semakin menurun dan berada dalam tingkat yang sehat sebesar 1,7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2017. Serta ketahanan cadangan devisa saat ini jauh lebih kuat, berdasarkan Liputan6.com posisi cadangan devisa Januari 2018 yang mencapai 131,98 miliar dolar AS, tertinggi dari yang pernah dicapai.

Source: Akuntansi