0 5 min 8 yrs

Hari Sabtu, tanggal 9 April 2016, Prodi Rekayasa Industri mengadakan Kuliah Tamu dengan pembicaranya adalah Bpk Agus Yudo Tuswantoro, S.T., Industrial Engineering Manager PT Liebra Permana, Wonogiri. Beliau adalah alumni Prodi Rekayasa Industri Widya Mandala Madiun, Angkatan 1999, dan lulus pada tahun 2004. Kuliah tamu kali ini adalah awal dari serangkaian kuliah tamu yang akan diberikan oleh Bpk Agus di prodi Rekayasa Industri Widya Mandala Madiun, yang akan diselenggarakan tiap hari Sabtu.

Kuliah tamu kali ini bertema: “Ayo, persiapkanlah Spesifikasimu !” Hampir seluruh mahasiswa prodi Rekayasa Industri mengikuti acara itu. Dalam penyampaiannya, Pak Agus menyampaikan dua hal yang harus dilakukan oleh para mahasiswa Teknik Industri untuk mempersiapkan spesifikasi mereka masing-masing hingga saat lulus nanti, yaitu: Selamatilah Dirimu, karena sudah memilih program studi Rekayasa Industri Widya Mandala Madiun, kemudian berkomitmenlah terhadap pilihanmu itu.
Area teknik industri begitu luas, mulai dari proses produksi, penjaminan kualitas, perencanaan, pengembangan berkelanjutan, perawatan fasilitas, dan lain-lain hingga peningkatan produktivitas. Sehingga, jika bicara tentang ilmu kepabrikan hanya rekayasa industri yang sangat menguasai. Jadi ikutilah kuliah-kuliah yang ada dengan tekad bulat, jangan ragu lagi. Berkomitmen artinya, memahami tanggung jawab akan diri sendiri dan melakukan apa yang semestinya dilakukan. Hingga sampai pada posisinya sekarang ini, Pak Agus mengaku bahwa posisi itu bukan diperoleh secara kebetulan, melainkan karena dia melakukan dua hal tadi. Dia pelajari materi kuliah dengan tekun, dia cari dan pelajari bahan lain di luar kelas jika ada materi yang belum dipahaminya. Dan yang tidak kalah pentingnya dia melakukan tugas akhir dengan topik yang tepat. Dia mengumpulkan tawaran-tawaran pekerjaan di koran untuk mengetahui spesifikasi lulusan rekayasa industri yang umum diminta oleh perusahaan-perusahaan.
Pada tahun 2004, beberapa saat setelah lulus, dia berangkat ke Batam, untuk mengadu tekadnya dengan berbekal ijasah sarjana rekayasa industri yang sudah diperolehnya. Dengan keyakinan diri bahwa dia sudah memiliki kemampuan-kemampuan dasar yang dibutuhkan dia pun bersaing dengan orang-orang lama yang sudah jauh lebih berpengalaman. Pak Agus bercerita saat pertama kali mendapatkan kesempatan mengikuti seleksi di suatu perusahaan PMA Jepang, di bidang quality assurance. Pada saat menunggu giliran interview, kenang Pak Agus, dia mendengarkan saja ungkapan-ungkapan “perang psikologis” antara para calon lain di sekitarnya, tentang pengalaman-pengalaman kerja yang sudah dimiliki. Pak Agus muda menyadari ini adalah cara para calon mematikan harapan para calon lainnya. Maka, karena dia belum berpengalaman, dia putuskan diam saja namun berupaya tetap penuh keyakinan bahwa dia sudah punya bekal cukup meskipun belum berpengalaman. Dia menjaga diri untuk tidak terintimidasi. Saat interview tiba ternyata dia ditanya tentang beberapa konsep manajemen kepabrikan, salah satunya tentang quality. Dia jawab itu dengan yakin sesuai yang sudah dia pahami. Hasilnya luar biasa, karena justru dialah yang terpilih oleh perusahaan itu. Ternyata perusahaan lebih memilih calon pekerja yang tahu apa yang akan dilakukan, daripada yang sudah berpengalaman kerja namun kurang mengerti apa yang akan dilakukan untuk posisi yang ditawarkan.
Dengan pemahaman yang sesungguhnya terhadap keteknikindustrian, Pak Agus mampu meningkatkan produktivitas pabrik hingga 30%, hanya dengan menerapkan teknik dasar pengukuran waktu kerja. Hingga, satu pengalaman lain yang dia perolehnya ialah manakala dia dipanggil untuk calon perusahaan barunya, di mana dengan penuh keyakinan dia menjawab pertanyaan, “Menurut Anda bagaimana kondisi perusahaan kami?”. Berdasarkan data yang dilihatnya sekilas dan penglihatannya di pabrik itu, Pak Agus menjawab dengan penuh keyakinan, “Kondisi pabrik Anda mengerikan”. Yang terjadi ialah Pak Agus menjadi pembicaraan para pimpinan perusahaan hingga kantor pusatnya di Paris, namun ternyata diputuskan, “Ini orang bagus, yang harus kita coba kita rekrut.” Pak Agus pun bergabung dengan perusahaan itu dengan gaji lebih dari yang dia minta.
Lebih dari itu, pengalaman yang sangat membanggakan bagi Pak Agus ialah bahwa dia selalu mendapatkan posisi yang lebih baik dari sebelumnya saat berpindah lokasi kerja. Dan, lebih dari itu dia selalu mendapatkan telepon yang berisi permintaan untuk bersedia kembali ke perusahaan sebelumnya. Ini berarti dia selalu memberikan kinerja terbaik di perusahaan di mana dia bekerja.
Pada saatnya, jika Anda telah mempersiapkan spec Anda sebaik-baiknya sehingga karakter dasar keteknikindustrian Anda terbentuk, maka Anda akan meperoleh pekerjaan yang Anda inginkan. Itu hanyalah masalah waktu. Jadi untuk semua adik-adik mahasiswa, pesan Pak Agus, lakukan dua langkah tadi, Selamatilah dirimu karena telah memilih Rekayasa Industri sebagai awal karirmu, dan berkomitmenlah terhadap pilihanmu itu. Semoga Berhasil. (Petrus Murdopo)